Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 16:57:21【Kabar Kuliner】497 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(23375)
Artikel Terkait
- Ammar Zoni tempati sel di Lapas Karanganyar Nusakambangan
- Kemendukbangga serukan sinergi atasi stunting lewat Program Genting
- WHO: Evakuasi medis dari Jalur Gaza harus dilanjutkan
- Tujuh Kegunaan Ngak Terduga Plastik Wrap dalam Kehidupan Sehari
- Ide kegiatan seru & bermakna untuk merayakan Hari Pangan Sedunia 2025
- Mau kurangi konsumsi nasi? Coba 7 sumber karbohidrat sehat ini
- KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
- Sebanyak 44 SPPG di Kota Semarang ikuti bimtek sertifikasi halal
- Mengatasi sentimen negatif isu beras dan membangun ketahanan pangan
- Timnas Indonesia seperti “singa yang tertidur”
Resep Populer
Rekomendasi

Mendukbangga nilai program MBG untuk 3B di Kepri sudah tepat sasaran

UNICEF desak semua perbatasan ke Gaza dibuka

Kenali gejala

Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas

84 ribu siswa di Tangsel terima manfaat program MBG

Rekomendasi acara gratis untuk isi libur akhir pekan di Jakarta

BGN: Pegawai SPPG yang korupsi akan diproses hukum hingga pemecatan

Khofifah ajak peserta PKN II sukseskan program prioritas nasional